http://images.detik.com/content/2015/04/27/1569/iphone.jpg

benarkah iOS device tidak bisa terkena virus? (Makhroes)

Jawaban:

Selama ini, tidak ada satu operating system apapun yang 100% kebal terhadap virus, atau lebih tepatnya malware. (Virus sendiri bagian dari malware, yang dibedakan dari caranya untuk menginfeksi).

Beberapa kali ditemukan aplikasi pada iOS yang di-repacked sehingga mengandung malware, seperti trojan, worm, spyware dll, yang sudah bermunculan semenjak tahun 2009. Terutama aplikasi-aplikasi ini menyerangdevice yang di-jailbreak, walaupun ada juga aplikasiyang bisa menyerang baikdevice yang di-jailbreak maupun tidak.

Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya bisa mencuri password, data, bahkan melakukan SMS dan call premium. Spyware terbaru yang menyerang iOS di tahun 2015 diberitakan oleh Trend Micro, dan dikenal sebagai Operation Pawn Storm yang bisa menyerang iOS 7.

Kemudian kita mendengar juga tentang wirelurker yang menyerang iOS devices, dengan bersembunyi di aplikasi Mac. Wirelurker pernah kita bahas lebih dalam di sini.

Ingat juga peristiwa dimana foto-foto artis yang sebagian tanpa busana tersebar di internet dengan istilahfappening, yang kebanyakan diambil dari akun iOS di iCloud. Serangan keamanan ini bukan langsung terhadap device iOS, tetapi kepada cloud storage milik Apple.

Serangan terbaru yang sekarang masih diteliti adalah serangan menggunakan WiFi, seperti dilaporkan Skycure, dimana penyerang membuat hotspot palsu yang namanya umum dikenal sebagai layanan free WiFi.

Ketika iOS device otomatis terhubung dengan WiFi ini, penyerang memanfaatkan SSL certificate yang dimodifikasi, untuk mengaktifkan bug pada perangkat iOS sehingga akan terjadi looping restart terus menerus, sehingga perangkat tidak bisa digunakan.

SourceDNA juga baru-baru ini melaporkan, kurang lebih ada 1.000 dari 100.000 aplikasi iOS yang menggunakan AFNetworking software, termasuk Microsoft, rentan untuk diserang saat online oleh hacker dengan mem-bypass SSL Security Certificate yang seharusnya melindungi keamanan data pengguna saat online Dari beberapa contoh di atas, kita bisa menarik kesimpulan untuk senantiasa waspada, apapun operating system yang kita gunakan. Para pembuat malware biasanya akan menyerang operating system yang penggunanya banyak.

Jangan lupa, selain waspada terhadap serangan malware, seringkali pencurian data yang terjadi bukan diakibatkan serangan hacker, tetapi karena kelalaian kita dalam menjaga informasi pribadi di sosial media, atau menggunakan password yang mudah ditebak.

Kebiasaan untuk menginstall aplikasi dari sumber lain (side loading), selain yang bersumber dari toko aplikasi resmi yang dikeluarkan pembuat operating system juga bisa membuka pintu terhadap serangan malware.

sumber : detik.com

Leave a Comment