http://images.detik.com/content/2015/05/20/398/160001_181264085.jpgSejumlah raksasa teknologi termasuk Apple dan Google baru-baru ini mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Isinya, menolak proposal legislatif yang memungkinkan pejabat pemerintah mengakses data smartphone yang sudah dienkripsi.

“Kami meminta Gedung Putih fokus mengembangkan kebijakan yang mendukung, ketimbang merusak teknologi enkripsi yang sudah diadopsi secara luas. Kebijakan semacam ini akan lebih mendukung dan melindungi keamanan cyber, petumbuhan ekonomi dan hak asasi manusia baik di sini maupun di negara lain,” tulis mereka.

Seperti dikutip dari Time, Rabu (20/5/2015), pemerintahan Obama keberatan atas kebijakan enkripsi yang diterapkan perusahaan teknologi. Alasannya, hal ini berpotensi menghambat kepolisian atau badan intelijen melacak informasi berkaitan dengan aksi terorisme maupun tindak kriminal lain.

Badan investigasi Amerika Serikat FBI bahkan meminta perusahaan teknologi seperti Google dan Apple menyediakan semacam back door pada software mereka, yang memungkinkan para penegak hukum bisa melewati enkripsi dan mengakses data yang diperlukan.

Perdebatan mengenai metode enkripsi bermula di 2013, setelah ahli mantan anggota NSA Edward Snowden mengungkapkan bahwa National Security Agency (NSA) bisa mengakses email, percakapan telepon bahkan menyadap ponsel dan video chat.

sumber : detik.com

Leave a Comment