http://images.detik.com/content/2015/01/02/328/ra46.jpg

ndonesia memang masih menyimpan banyak pelanggan 2G. Namun kehadiran 4G tak lagi bisa ditampik jika internet lelet di Indonesia ingin segera diakhiri.

Menurut Menkominfo Rudiantara, perlahan tapi pasti, infrastruktur 4G di Indonesia terus dibangun demi menghadirkan layanan internet yang lebih baik.

“Kalau kita tidak lakukan, kita akan lama mengejar broadband. Nanti internet leletnya berkepanjangan. Kita inginnya internet lelet segera habis,” kata Chief RA — sapaan menkominfo — saat ditemui di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (2/1/2015).

Komersialisasi 4G LTE saat ini sudah digelar oleh tiga operator besar — Telkomsel, XL Axiata dan Indosat — di rentang frekuensi 900 MHz.

Selanjutnya, pada tahun 2015, menkominfo menjanjikan bakal membuka izin 4G untuk frekuensi 1800 MHz bagi empat operator, dengan tambahan Hutchison Tri.

“Hanya harus dilakukan realokasi frekuensi dulu. Kita sepakat dulu bagaimana realokasi frekuensi setelah itu kebijakannya bakal dikeluarkan pemerintah,” lanjut Chief RA.

Kuartal pertama, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan 4G LTE di frekuensi 1.800 MHz. Sementara untuk eksekusinya tergantung kepada kecepatan operator melakukan realokasi

“Karena masing-masing operator berbeda posisinya,” pungkas menteri.

Di 900 MHz, layanan 4G untuk Telkomsel, XL dan Indosat cuma disokong dengan frekuensi selebar 5 MHz. Alhasil, kecepatannya belum maksimal karena lebar pita frekuensi ideal untuk 4G minimal 15 MHz atau 20 MHz. Pasalnya, ketiga operator tersebut masih harus melayani pelanggan 2G di 900 MHz.

Sementara di spektrum 1.800 MHz, frekuensi yang tersedia mencapai 75 MHz, dimana Telkomsel menguasai 22,5 MHz, Indosat 20 MHz, XL 22,5 MHz, dan sisanya Tri dengan 10 MHz. Namun sayangnya, blok frekuensi itu terpisah-pisah alias tidak contiguous.

Pemerintah menggunakan alasan posisi yang tak ideal itu sebagai alasan belum dibukanya 4G di 1.800 MHz. Pemikiran pemerintah adalah jika frekuensi 1.800 MHz dinetralkan, akan semakin sulit menatanya ke depan. Padahal, frekuensi ini salah satu andalan untuk melayani pelanggan 2G di Indonesia.

sumber : detik.com

Leave a Comment