Pendapatan Microsoft dilaporkan menurun 12 persen di kuartal pertama 2015. Dari yang sebelumnya 5,6 miliar dollar AS menjadi 5 miliar dollar AS atau setara Rp 62 triliun.

“Penguatan dollar AS berdampak signifikan pada hasil,” kata perwakilan Microsoft, sebagaimana dilaporkan BBC dan dihimpun KompasTekno, Jumat (24/4/2015). Disinyalir, penguatan dollar memangkas daya beli masyarakat di negara-negara lain.

Selain itu, Microsoft juga harus membayar 190 juta dollar AS atau setara Rp 2,4 triliun untuk operasional bisnisnya selama kuartal I ini. Termasuk pula di dalamnya adalah pembiayaan integrasi dengan divisi mobile Nokia.

Walau begitu, secara spesifik layanan cloud Microsoft menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Penjualan penyimpanan komputasi tersebut dua kali lipat di atas target perusahaan.

“Kami melihat pertumbuhan yang sangat hebat untuk layanan cloud kami di kuartal ini,” kata CEO Microsoft Satya Nadella.

Parlu diketahui, setahun belakangan Microsoft menunjukkan semangat bisnis membara. Di bawah kepemimpinan Nadella sejak Februari 2014, Microsoft melakukan ekspansi kemitraan dengan beberapa perusahaan teknologi.

Beberapa saat lalu, Microsoft resmi bakal menyematkan bundle aplikasi ke perangkat-perangkat Cyanogen. Disebut-sebut ini adalah upaya kedua perusahaan untuk menumpas dominasi Google.

Tak hanya itu, Samsung Galaxy S6 juga diumumkan bakal mengusung bundle aplikasi dari perusahaan yang didirikan Bill Gates tersebut. Dirumorkan, Microsoft telah menanam investasi ke Cyanogen senilai 80 juta dollar AS atau setara Rp 1 triliun.

sumber : KOMPAS.com

Leave a Comment