http://images.detik.com/content/2015/07/16/328/230504_takbiranxl.jpg

Menkominfo Rudiantara ikut turun langsung memantau kesiapan jaringan seluruh operator seluler. Saat malam takbiran, ia masih menyempatkan diri untuk menyambangi satu-persatu tiap pusat kendali jaringan yang ada di Jakarta.

Mulai dari Indosat, XL Axiata, Hutchison 3 Indonesia, hingga Telkomsel satu-satu digilir olehnya. Menteri masih berkeliling hingga tengah malam demi memastikan layanan seluler di seluruh Indonesia tetap mampu melayani pelanggan meski terjadi lonjakan trafik di kantong mudik.

“Cuma Smartfren yang tak sempat saya sambangi karena pusat kendali jaringannya ada di BSD,” kata menteri saat ditemui malam ini di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (16/7/2015).

Kota Kasablanka merupakan kantor pusat pengendali jaringan XL yang menggunakan fasilitas managed service oleh Huawei. Dalam kesempatan itu, Menkominfo, didampingi Direktur Service Management XL, Ongki Kurniawan.

Ia ikut menyaksikan aktivitas pemantauan jaringan oleh para petugas XL melalui live map BTS yang menjangkau seluruh jalur mudik lengkap dengan kondisi terkini seluruh BTS tersebut, serta Service Quality Management Tools yang akan menunjukkan kegiatan pelanggan hingga tingkat kepuasan pelanggan dalam menggunakan suatu aplikasi.

“XL merupakan yang memiliki kontributor pendapatan data dibandingkan tiga pemain GSM lainnya. Saya lihat jaringan XL aman selama pemantauan ini,” kata pria yang akrab disapa Chief RA itu.

Di sela-sela kunjungan ke Network Operation Center (NOC) XL itu, Ongki mengungkapkan, kenaikan trafik mulai terjadi pada jam 7 malam ini.

“Dari jami 7 malam hingga 9 malam sepertinya menuju peak trafik. Kalau ini bisa kita lewati, sisa malam sampai Jumat besok, masih aman,” kata Ongki.

Dijelaskannya, dalam memastikan kualitas jaringan, XL menerapkan kebijakan preventive maintenance, bukan reactive atau saat ada masalah baru ditangani.

Dalam hal ini XL menggunakan sistem Work Flow Management, di mana tim jaringan berpedoman pada kalender yang disiplin untuk melakukan perawatan BTS.

“Mereka juga memiliki check list yang jelas mengenai apa saja yang harus mereka lakukan pada saat kunjungan. Dengan disiplin yang dilakukan ini, problem-problem jaringan bisa diantisipasi, sehingga gangguan pada pelanggan menjadi jauh berkurang,” katanya.

XL juga sudah melengkapi sistem pemantauan dengan perangkat terintegrasi yang mempermudah tim pemantau jaringan untuk mendeteksi masalah yang terjadi di suatu sistem.

Selain itu, juga tersedia perangkat monitoring kinerja yang terintegrasi yang mempermudah tim pemantau jaringan NOC dalam mendeteksi penurunan kualitas yang terjadi.

Terakhir, tersedia perangkat Service Quality Management (SQM) yang dapat menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan, sehingga petugas XL dapat mengambil tindakan sebelum masalah menjadi lebih besar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan akan terjadi kenaikan trafik sekitar 5-10% untuk layanan voice atau telepon, 10-15% pada SMS, dan 20-30% di data, dibandingkan dengan trafik di hari biasa. Hingga H-2 Lebaran, terjadi kenaikan trafik penggunaan layanan data XL rata-rata sebesar 8% dari hari biasa.

Sejauh ini, kenaikan trafik relatif merata di berbagai kota seluruh Jawa. Sementara di luar Jawa, kenaikan trafik yang signifikan biasanya terjadi di Medan, Banjarmasin, Padang & Makassar, dengan rata-rata kenaikan trafik data di atas 30%.

Kenaikan akan terus terjadi saat Idul Fitri yang jatuh 17 Juli 2015 hingga beberapa hari setelahnya saat masyarakat dalam suasana libur panjang.

sumber : detik.com

Leave a Comment